.......From Nothing To Be Something.......

Rabu, 21 April 2010

- W.a.k.t.u -



This might not describe your family but this story has strong value that make it worthy to be read.............


Selama 52 thn ayahku bangun setiap pukul 5.30 pergi kerja dan pulang jam 17.30.
Aku tidak pernah melihatnya tidur siang, ataupun hobi dan aktifitas lain, selain mengurus dan menghidupi keluarga.

Ia tidak pernah meminta bantuan apa-apa padaku, kecuali sekedar memegang martil saat membetulkan sesuatu.
Itu caranya untuk berkomunikasi denganku.

Pada waktu aku berumur 22 tahun aku sekolah keluar kota,ayah menelpon setiap hari.
Beliau selalu menunjukan perhatiannya padaku,tanpa pernah sedikitpun mengeluh masalah yang dihadapinya.
Tapi saya terlalu sibuk bekerja sampai tak punya waktu bercakap dengan dia.

Waktu saya membeli rumah pertamaku, beliau sibuk membantu mengecat dan merapikan taman tanpa meminta apa pun, kecuali segelas es teh untuk kesempatan berbincang dengan ku.
Tapi waktu itu aku mau liburan akhir pekan sehingga tidak sempat banyak bicara dengan ayah.

Dua hari yang lalu dapat kabar dari RS, pukul 4 ayah dirawat karena pembengkakan pembuluh darah.
Aku segera cari pesawat utk terbang ke kotanya.
Di sepanjang jalan teringat semua kenangan akan ayah.
Termasuk waktu yang aku sia-siakan untuk berbincang dengannya.

Aku baru sadar bahwa aku sungguh sungguh tidak mengenal ayahku dengan baik.
Aku bersumpah sampai di RS saya akan menghabiskan semua waktu bersama ayah.
Aku tiba jam 1 dini hari, ayah sudah pergi 3 jam yang lalu.
Kali ini ayah yang tak punya waktu untuk berbincang, bahkan untuk menungguku.

Sejak itu saya belajar banyak dari ayahku, beliau tidak pernah meminta apa apa kecuali waktuku.
Anda dapat melihat prioritas hidup seseorang, dengan melihat bagaimana mereka habiskan waktunya.

Setiap hari kita bisa cari lebih banyak uang, tapi tidak bisa lebih banyak waktu.
Hadiah terbesar yg kamu bisa berikan kepada seseorang adalah waktu.
Karena dengan memberi waktu, kamu telah membagi sebagian hidup mu.......